Senin, 16 Januari 2012

ASAL-USUL SINGKAT NAMA CINAMBO (TINJAUAN IMAJINATIF) DAN TAMPUK KEPEMIMPINAN DESA CINAMBO

A. PENDAHULUAN

Nama adalah sebagai identitas dan alat pengenal bagi kehidupan manusia di muka bumi ini, selain berfungsi sebagai alat pengenal juga berfungsi  sebagai alat berhubungan (komunikasi) lainnya  maka sebuah nama mutlak sangat diperlukan.
Baik asal usul nama maupun sejarah Desa Cinambo sampai saat ini tidak ada atau tidak  ditemukan, baik bentuk catatan ataupun dokumentasi yang  resmi dan asli padahal Desa Cinambo sejak berdiri sebagai wilayah pemerintahan terkecil  di Negara Republik Indonesia ini adalah sebuah desa asli berdasarkan keterangan dan cerita para penduduk yang usianya sudah tua dimana mereka hidup pada jaman penjajahan Belanda maupun penjajahan Jepang.
   Dengan rasa ingin tahu penulis mencoba menggali dan menelusuri khusus akan asal-usul nama maupun sejarah Desa Cinambo tersebut kepada para pemuka adat, tokoh masyarakat dan para pendahulu yang pernah menjadi Pamong Desa  yaitu para Mantan Pamong Desa seperti Kuwu (Kepala Desa), Jurutulis (Sekretaris Desa), Raksabumi (Kaur. Pemerintahan), Lebe (Kaur. Kesra) dan Rurah (Kepala Dusun) ataupun para Kuncen (Juru Kunci), Namun cara inipun semua sama tidak ada satupun yang bisa dan dapat menerangkan asal usul nama usul sejarah Desa Cinambo. 
   Walaupun demikian, dengan didorong rasa kepedulian dan ingin memiliki sesuatu tulisan tentang asal usul dan sejarah nama Cinambo dan mungkin tidak benar atau sesuatu kekeliruan, mencoba dan berupaya  secara imajinatif  melalui pemahaman yang dangkal atau mengarang dengan teori kemungkinan saja yaitu mengartikan bahwa asal-usul nama Cinambo adalah sebagai berikut :

1.   Bahwa asal-usul nama CINAMBO kemungkinan atau dikira-kira berasal dari rangkaian kata “CAI  NUMBU” (red. Bahasa Sunda) yang artinya air nyambung.  pemahaman ini hanya bersumber kepada keadaan alam dan lingkungan yang ada dan  mendukung dimana demografi Desa Cinambo adalah wilayah yang keberadaanya dikelilingi oleh 4 (empat) sungai besar yaitu sungai Cilutung, sungai Ciburuy, sungai Cipager dan sungai Ciwaru. Ketiga sungai yaitu sungai Ciburuy, sungai Cipager dan sungai Ciwaru semuanya bermuara ke sungai Cilutung yang lokasinya di wilayah Desa Cinambo. Jadi mungkin dari kata Cai Numbu tersebut dianalogikan sebagai arti air nyambung dengan sebutan CINUMBU yang menjadi sebuah nama yaitu menjadi CINAMBO dengan kata lain dalam bahasa sunda yaitu bahasa “kirata” pemahaman dikira-kira nyata.
2. Bahwa asal usul nama CINAMBO kemungkinan atau dikira-kira berasal dari kata CINAMBEU (red. Bahasa Sunda) yang artinya air menggenang. Hal inipun hanya berdasarkan pemahaman kepada keadaan alam seperti tersebut di atas dimana keadaan 4 (empat) sungai yang mengalir dari hulu sebelum memasuki wilayah Desa Cinambo posisinya curam dan menurun maka aliran air sungai tersebut mengalir deras malah ada juga air terjun (curug red. Bahasa Sunda) yaitu ada  curug Ciwaru dan curug Cipager kemudian  memasuki ke wilayah Desa Cinambo menjadi rata sehingga sepertinya aliran sungai tidak deras hanya  menggenang (nambeu red. Bahasa Sunda). Karena bahasa nambeu adalah logat bahasa sunda diucapkannya agak susah bagi orang di luar sunda apalagi secara nasional. maka diucapkan menjadi nambo. Hal inipun keemungkinan dari pada diucapkan Cinambeu, mudah diucapkan menjadi Cinambo hal inipun hanya bahasa “kirata” pemahaman dikira-kira nyata.

B.  SEJARAH DESA CINAMBO

Seperti telah diuraikan pada pendahuluan bahwa, sejarah Desa Cinambo benar tidak ada keterangan dan dokumentasi yang yang bisa ditulis.

C.  TAMPUK PEMERINTAHAN DESA CINAMBO
         Sehubungan sejarah Desa Cinambo tidak ada dokumen maka tahun berdiripun  tidak tertulis, namun untuk tampuk kepemimpinan (Kuwu atau Kepala Desa) yang ada dan tertulis adalah sebagai berikut :
1.      KARTAWIDJAJA……………………… Tahun 1901-1945
2.      UNDI……………………………………. Tahun 1945-1966
3.      SADELI…………………………………. Tahun 1967-1979
4.      DAUD MAS’UD ……………………….. Tahun 1980-1982
5.      E. TAOPIKURACHMAN ……………… Tahun 1984-1992
6.      ENDANG KUSNINDAR ………………. Tahun 1993-2001 Periode 8 tahun
7.      ENDANG KUSNINDAR ………………. Tahun 2001-sekarang

D. ADAT ISTIADAT DAN BUDAYA YANG ADA

         Perilaku dan kebiasaan yang tetap dipelihara dan dipertahankan dalam suatu wilayah dengan tujuan adalah demi menajaga persatuandan masih bentuk keswadayaan masih banyak yang dipelihara walaupun lembaga tersebut tidak tertulis secara formal, lembaga-lembaga tersebut masih exist dan berkembang di lingkungan masyarakat. Di Desa Cinambo  adalah ;
  1. Buku Tahun (Pareresan).

         Ini adalah adat istiadat masyarakat yang dilakukan manakala telah selesai kegiatan pertanian dalam periode satu tahun, masyarakat setempat melaksanakan syukuran atas berkah dan rakhmat Alloh SWT dengan bersama-sama membuat makanan dan berkumpul untuk mengucapkan syukuran. Adat istiadat ini biasa dipimpin oleh seorang Kuncen (Juru Kunci) di Blok, diantaranya adalah Di Dusun Sukalaya Dan Dusun Babakan.

  1. Babarit

         Adat istiadat ini hampir sebagian besar masih dilaksanakan dalam masyarakat apabila ada istri yang telah berumah tangga  dan sedang hamil dalam usia kandungan tujuh (7) bulan, kegiatan ini bentuknya adalah warga yang diundang dengan dipimpin oleh tokoh agama setempat  mengadakan pengajian (membaca Al Qur’an) dengan surat Al Quran pilihan dan do’a bersama demi keselamatan ibu dan bayi yang sedang dikandung. Yang paling istimewa dalam kegiatan ini ibu yang hamil dimandikan oleh ibu ibu yang hadir dengan  air bercampur bunga-bunga yang telah disiapkan ketika pengajian dan berdo’a.

3.      Cukuran bayi

         Yaitu adat istiadat ketika bayi menginjak usia empat puluh (40) hari sejak lahir masih secara umum dilaksanakan acara cukuran bayi dengan mengundang warga dipimpin oleh tokoh agama mengadakan pengajian (baca Al Quran) dan do’a bersama, selesai pengjian dan do’a bersama sang bayi dicukur rambutnya dengan air yang telah  rendaman logam mulia berupa cincin emas atau lainnya secara kelilling terutama oleh para tokoh masyarakat atau para sesepuh. Kegiatan ini sama adalah bentuk rasa syukur kepada Alloh SWT agar menjadi anak yang sholeh atau sholehah.

4.      Tiluna, tujuhna dan matang puluh (empat puluh) hari kematian.

         Sama halnya dengan kegiatan lainnya masih banyak dilaksanakan oleh warga ketika ada anggota keluarga meninggal dunia, ketika hari ke tiga (3), ke tujuh (7) dank empat puluh (40) pihak keluarga mengundang warga melaksanakan pengajian terutama membaca Surat Yasin dan berdoa dengan tujuan almarhum/almarhumah diterima di sisi Alloh SWT.

E. LAMBAGA LEMBAGA SOSIAL YANG ADA

         Lembaga lembaga Sosial yang ada di Desa Cinambo secara umum adalah  lembaga yang dibentuk berdasarkan aturan yang ada, baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
Lembaga ini adalah bersifat formal, dengan tujuan untuk mengikat warga agar punya wadah dan wahana demi kesejahteraan masyarakat dan mempunyai fungsi yang berhubungan dengan pemerintah. Lembaga Lembaga yang ada yaitu ;

1. LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT  (LPM)
2. TIM PENGGERAK PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (TP.PKK)
3. RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW)
4. KARANG TARUNA
5. DEWAN KESEJAHTERAAN MESJID (DKM)
6. KELOMPOK TANI (KOPTAN)
7. GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN)
8. PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A MITRA CAI)



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hosted Desktop